Varian Delta Segera Punah

Varian Delta Segera Punah

JEPANG -  Setelah merenggut banyak nyawa di dunia, Covid-19 varian Delta dilaporkan akan segera menghilang. Sebuah laporan di Jepang hanya mencatat 140 kasus virus setiap hari. Padahal 3 bulan lalu, varian ini begitu menyebar.

Sebuah laporan dari The Mirror menyebutkan bahwa menurut para ilmuwan, varian Delta dari Covid-19 dapat bermutasi menjadi punah atau hilang dan telah terjadi di Jepang. Pada Agustus, kasus Covid-19 memuncak sekitar 23.000 setiap hari. Sejak itu, jumlahnya telah menurun secara substansial. Pada Jumat pekan lalu hanya 16 kasus yang tercatat dan dilaporkan di Tokyo, ibu kota negara itu.

Salah satu teori mengapa kasus varian Delta menurun tiba-tiba, adalah bahwa mutasi yang berkelanjutan telah membuatnya gagal secara efektif. Sejatinya virus memang terus bermutasi.

Sementara mutasi dapat mengubah virus menjadi virus yang lebih kuat, komposisinya berubah seiring waktu. Para ilmuwan yang dipimpin oleh Institut Genetika Nasional, Mishima, Jepang, menemukan bahwa banyak mutasi genetik sebelum berhenti secara tiba-tiba dalam proses evolusi.

Dilansir dari Science Times, Rabu (24/11), Profesor genetika Ituro Inoue, dari institut tersebut, mengatakan, strain Delta di Jepang sangat menular dan mencegah varian lain seperti laporan News Nation USA. Namun, dia menambahkan, ketika mutasi menumpuk, mereka percaya virus justru gagal dan tidak dapat mereplikasi dirinya sendiri.

Inoue mengatakan kepada The Japanese Times, mengingat kasus Covid-19 tidak meningkat jumlahnya, para ilmuwan berpikir bahwa pada titik tertentu selama mutasi tertentu, bisa saja menghilang.

Menurut Kepala Divisi Ilmu Biomedis dan Teknik Biomedis di University of Reading, Dr Simon Clarke, terlalu banyak mutasi dapat menyebabkan virus mati. Dia menambahkan, virus membangun terlalu banyak mutasi lalu berhenti bereproduksi. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: